Purworejo Jadi Lebih Muda
Purworejo merupakan suatu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah.
Purworejo berbatasan langsung dengan Yogyakarta di sebelah timur,
Kebumen di sebelah barat dan Magelang di sebelah utara. Sementara di
sebelah selatan langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.
Peringatan ulang tahun menjadikan nominal pada umur berrtambah. Namun
hal ini tidak berlaku bagi Purworejo. Sebelumnya Purworejo telah berumur
1118 tahun, namun tahun ini berulang tahun yang ke-188. Dapat dipahami
dengan jelas bahwa umur Purworejo ini mengalami penyusutan. Mengapa hal
ini dapat terjadi?
Umumnya peradaban yang dimiliki suatu daerah yang berusia 1000 tahun
tentunya akan maju dan modern di segala bidang. Namun mirisnya ini tidak
terjadi pada kota ini. Purworejo yang berusia 1118 tahun tidak memiliki
peradaban yang semaju itu, tidak ada gedung bertingkat yang menjulang,
bahkan mall dan bioskop di kota ini pun tidak ada. Rupanya awal mula
penetapan hari jadi kota Purworejo didasari oleh penemuan prasasti kayu
arahiwang yang ditemukan di desa Boro. Pada prasasti tersebut terdapat
tulisan 5 Oktober 901 M. Kemudian prasasti tersebut diteliti dan
ditetapkan hari jadi Purworejo. Dengan hal ini umur Purworejo memiliki
usia yang lebih tua dari ibukota Indonesia yaitu Jakarta atau Batavia.
Pemudaan usia Purworejo yang menjadi 188 ini merupakan keberanian atau
terobosan dari bapak bupati yaitu Bapak Agus Bastian. Merasa janggal
usia yang lebih dari 1000 tahun, beliau kemudian melakukan pertemuan
dengan beberapa ahli untuk menyelidiki usia Purworejo. Hingga pada
akhirnya pada tahun 2019 ini hari jadi purworejo jatuh pada 27 Oktober.
Tanggal itu dipilih karena setelah kajian ulang oada Babad Kedung Kebo
dan Babad Mataram, kata Purworejo mulai disebut pada tanggal 27 Februari
1831. Hal ini menjadikan Perda pertama Kabupaten Purworejo tahun 2019
adalah tentang hari jadi Kabupaten Purworejo.
Bertambah mudanya umur Purworejo diharapkan semakin membawa hal hal
positif bagi kemajuan di Purworejo. Harapan dan aspirasi warga dapat
terwujud tak lupa dengan toleransi. Ya memang di Purworejo terdapat
banyak pesantre, namun apakah dengan hal ini dijadikan alasan bahwa
Purworejo tidak memiliki bioskop. Bioskop dianggap sebagai tempat yang
banyak mudhorotnya. Namun suatu keputusan memang tidak dapat lepas dari
pro dan kontra. Kita harus bisa berdamai dengan itu. Ayo kita sama sama
membangun kota Purworejo agar semakin terwujudnya Purworejo yang semakin
baik.
Komentar
Posting Komentar